Yahooooo!

Setelah hibernasi dalam waktu yang cukup lama, akhirnya bisa kembali dengan rekomendasi drama yang dijamin bikin kalian yang nonton drama satu ini, gak cuma terhibur, tapi juga termotivasi.

Salah satu alasan saya menyukai drama Jepang adalah, ketika drama atau filmnya itu selalu punya pesan yang selalu bisa sampai kepada penontonnya. Dan drama satu ini sudah resmi menjadi salah satu drama favorit saya!

The Emperor's Cook, atau Tenno no Ryoriban. Drama dengan latar belakang di zaman perang ini, rilis dengan sukses sejak 26 April 2015. Drama apapun emang cocok cocok aja sih kalo Sato yang main. Apalagi dipasangkan sama aktris yang gak kalah hebat juga seperti Haru Kuroki.

Awalnya, gak mau nonton drama ini. Karena entah kenapa latar belakang yang tradisional atau zaman perang gitu gak termasuk salah satu drama favorit saya. Tapi, jalan cerita drama satu ini berhasil bikin saya ketagihan sejak episode pertama.

Dibuka dengan sosok Sato yang berperan sebagai Tokuzo. Anak yang nakalnya gak ketulungan ini, selalu aja berulah di tempatnya belajar (sekolah). Bahkan Tokuzo sampai harus pura-pura mati biar bisa pulang ke rumah.

Bertolak belakang dengan Tokuzo, sang kakak yang diperankan Ryohei Suzuki ini memiliki sifat yang paling sabar dalam menghadapi sosok nakal Tokuzo. Dia selalu memberi nasihat pada adiknya yang satu itu. Pokoknya, sosok Shutaro sebagai kakak ini, patut ditiru oleh anak-anak yang terlahir sebagai seorang kakak!

Sampai akhirnya, bapaknya memutuskan untuk nikahin Tokuzo karena bingung, daripada anaknya gak guna, mendingan dinikahin deh~

Dari situlah hubungan Tokuzo dan Toshiko dimulai. Tokuzo yang idiot ternyata bisa cocok sama Toshiko yang kalem dan anggun. Meski awalnya Tokuzo canggung, tapi akhirnya mereka bisa hidup rukun, dan kehidupan Tokuzo berubah. Dia bisa kerja dengan baik di tempat jualan bapaknya Toshiko.

Sejak itu, dia selalu datang ke tempat langganan sang mertuanya, sampai akhirnya ketemu sama seorang koki ganteng yang biasa masak masakan luar negeri. Dan disanalah, Tokuzo merasa dia menemukan keahlian dia yang sebenernya.

Karena serius dengan mimpinya sebagai seorang koki Kaisar, Tokuzo pun akhirnya merantau ke Tokyo dan meminta bantuan kakaknya yang juga sedang menuntut ilmu disana. Dan memang karena keseriusannya, Tokuzo mendapat kesempatan sebagai tukang cuci piring di Kazoku Kaikan.

Salah satu tempat yang besar dengan teman-teman koki yang jauh berbeda seperti yang Tokuzo bayangkan. Beberapa koki disana egois, tidak mengizinkan Tokuzo untuk belajar memasak.

Tapi, karena semangat dan tekadnya yang udah bulet banget, Tokuzo tetap belajar dengan cara memperhatikan lingkungan sekitar dan sejak itu lah Tokuzo dalam waktu yang singkat, dipercaya oleh kepala Koki untuk naik jabatan jadi bagian sayur.

Gak puas belajar di Tokyo, akhirnya dengan dukungan sang kakak, Tokuzo berhasil belajar di Prancis. Meski pun harus kuat mental dengan kelakuan orang-orang kulit putih. Tapi memang usaha tidak pernah mengkhianati hasil, Tokuzo pun berhasil mendapat sertifikat dan ditunjuk sebagai kepala koki utama untuk Kaisar Jepang.

Dari setiap proses perjuangan Tokuzo lah yang akhirnya memberi saya pelajaran untuk serius mengejar mimpi. Meski banyak orang yang gak percaya atau pun ragu, asal kitanya udah yakin, pasti akan selalu ada jalan.

Gak cuma soal cita-cita, drama satu ini mengajarkan kita semua yang nonton untuk setia sama mimpi dan pekerjaann. Gak heran memang ada pepatah kerja itu yang enak adalah hobby yang dibayar nah makanya, kalo kita udah kerja sesuai kegemaran, gak heran kita akan 100% mengabdi sama pekerjaan itu~

Akting Sato disini cukup bikin saya kaget sih. Yang biasanya terlihat keren dan cool Sato malah terlihat super bodoh dan idiot. Tapi tetap menghibur dan malah bikin tambah jatuh cinta! Yang gak kuat itu, pas bagian Sato udah berkumis, pas bagian sedih aja, itu kumis bisa bikin saya cekikikan sendiri ^^

Sayangnya, ada satu yang menurut saya tertinggal. Yaitu ketika Shutaro meninggal dan sempet ngomong apa gitu, cuma gak kedengeran. Dan sama sekali gak dijelasin sampai akhir cerita huhu.

Meski ada sedikit kekurangan, drama ini sudah dibuktikan kehebatannya dengan menerima penghargaan International Drama Festival Tokyo ke 8 dalam kategori The Grand Prix. Gak cuma filmnya aja yang dapet, ketiga pemain favorit saya ternyata menang semua! Sato sebagai aktor terbaik. Haru sebagai aktris terbaik dan Ryohei sebagai pemeran pendukung terbaik.

Kemenangan Haru Kuroki bener-bener membuat saya terharu~ loh hahaha karena memang perannya sebagai Toshiko benar-benar bisa menggambarkan sosok wanita dan istri sejati! Super lembut, sabar dan cerdas.

Intinya drama ini selain lucu, juga bisa bikin kalian yang nonton banjir air mata. Lucunya pas, bahagianya pas, sedihnya banyak hahahaa.



Pokoknya ini rekomendasi banget deh buat kalian yang butuh semangat tapi gak ada yang semangatin hihi. Happy watching!